
Memiliki budaya kerja yang baik sudah pasti bakal mempunyai dampak yang positif bagi perusahaan. Sebuah perusahaan dibikin dengan target dan visi tertentu. Dibutuhkan kerja serupa tim agar mampu menggapai target tersebut secara efisien dan sangat menghasilkan. Oleh gara-gara itu, penting bagi karyawan untuk mampu nyaman berada di area kerja agar komitmen karyawan terhadap perusahaan bakal muncul.
Untuk menumbuhkan motivasi dan juga komitmen karyawan, penting bagi sebuah perusahaan untuk membangun budaya kerja yang kuat. Memiliki budaya kerja yang kuat bakal mengimbuhkan kondisi positif kepada semua karyawan agar mereka mampu untuk berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Lalu apa sesungguhnya pengertian budaya kerja itu?
Pengertian Budaya Kerja
Budaya kerja merupakan sebuah rencana yang sesuaikan kepercayaan, proses berpikir, dan juga tingkah laku karyawan yang didasarkan terhadap ideologi dan komitmen suatu organisasi. Konsep inilah yang sesuaikan bagaimana setiap karyawan berinteraksi satu serupa lain dan juga bagaimana suatu organisasi atau perusahaan berfungsi digital agencies.
Budaya kerja tidak bakal muncul dengan sendirinya, namun dibentuk melalui proses terkendali yang melibatkan sumber daya manusia beserta semua perangkat pendukungnya. Dapat dikatakan bahwa budaya kerja juga merupakan kumpulan berasal dari asumsi-asumsi basic yang dipelajari sebagai hasil berasal dari memecahkan masalah yang tersedia di perusahaan di dalam proses penyesuaian. Itulah mengapa budaya kerja berhubungan dengan mentalitas para karyawan dan perihal tersebut nantinya bakal merubah kondisi kerja mereka.
Jenis-Jenis Budaya Kerja
Klan (Clan Culture)
Budaya kerja klan merupakan budaya kerja yang menciptakan lingkungan kerja yang cenderung ramah dan bersahabat. Situasi ini bakal membuat semua karyawan perusahaan diakui layaknya satu keluarga besar yang sedang melakukan kolaborasi dan aktif terlibat di dalam beragam kegiatan.Jenis budaya kerja ini lebih mengedepankan pembentukan team work yang solid dan juga komunikasi yang baik.
Pasar (Market Culture)
Budaya kerja pasar merupakan budaya kerja yang gunakan kompetisi sebagai landasan di dalam menggerakkan sebuah perusahaan. Dari adanya kompetisi ini, para karyawan bakal lebih termotivasi untuk bersikap kompetitif dan fokus di dalam menggapai tingkat produktivitas kerja. Seorang pemimpin di dalam budaya kerja ini harus mampu menciptakan kondisi kompetisi dengan sehat dan kondusif untuk semua karyawan yang tersedia di perusahaan.
Hierarki (Hierarchy Culture)
Budaya kerja hierarki lebih mengedepankan rencana lingkungan kerja yang lebih resmi dan terstruktur. Kendali berasal dari perusahaan sepenuhnya dipegang oleh orang-orang yang miliki jabatan tinggi di perusahaan, gara-gara mereka dinilai miliki pengalaman dan juga kemampuan dan layak untuk dijadikan panutan. Perusahaan bakal berlangsung dengan baik dan sebagaimana harusnya apabila semua jajaran perusahaan mematuhi aturan-aturan hierarki yang bersifat tegas dan pas guna. Budaya kerja ini diakui sebagai budaya kerja yang paling pas untuk tingkatkan produktivitas sebuah perusahaan.
Adhokrasi (Adhocracy Culture)
Lingkungan yang menganut budaya kerja adhokrasi bakal lebih bersifat dinamis dan kreatif. Para pemimpin dipandang sebagai sosok inovator yang berani mengambil alih efek dan memacu motivasi karyawan di dalam mewujudkan ide-ide segar. Budaya kerja ini mengedepankan rencana kebebasan bagi karyawan untuk menciptakan sesuatu yang baru agar nantinya bakal mampu membuat perusahaan bertahan di sedang ketatnya persaingan.